Olahan Kelor - Moringa processed

Moringa oleifera

Jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di daerah tropis khususnya di indonesia ini.
Kelor memiliki nama latin Moringa oeifera dan termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae. Tentunya anda pernah mendengar peribahasa "Dunia tak selebar daun kelor". daun kelor memang memiliki daun yang kecil-kecil.

Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.

Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai kandungan nutrisi daun kelor,

1. Daun kelor mengandung lebih banyak vitamin C

Vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak daripada jeruk.

2. Daun kelor mengandung potassium

Potassium penting untuk otak dan saraf. Pisang adalah sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.

3. Daun kelor kaya akan Vitamin A

Vitamin A bertindak sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.

4. Daun kelor mengandung kalsium

Kalsium membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu menyediakan banyak kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi bagi bayinya. Para dokter di Africa menggunakan daun kelor untuk pengobatan diabetes dan di India daun kelor digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.

Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.

Mengenai nutrisi yang terkandung di daun kelor sendiri ternyata daun kelor mempunyai kadar vitamin A lebih banyak di bandingkan dengan wortel. Bahkan menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim, daun kelor sangat cocok di jadikan obat herbal untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.

Seorang periset dari Anna Technology University, Tamilnadu India, C Senthil Kumar membuktikan bahwa daun kelor sangat berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati.

Menurut dokter sekaligus herbalis dari Yogjakarta, dr. Sidi Aritjahja, daun kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi serta bagus untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan, misalnya luka usus atau tukak lambung. “Bagian apa pun yang di pakai aman asal memperhatikan caranya” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada. Sarannya minumlah rebusan daun kelor selagi hangat sebab efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat. Dan satu hal perlu di catat, pengolahan daun kelor sebaiknya tidak diolah di atas suhu 60 derajat celcius, sebab hal tersebut bisa mempengaruhi nilai gizi / nutrisi.

Setelah mengetahui begitu tingginya gizi yang terdapat pada daun kelor saya sangat menyayangkan jika selama ini, di beberapa daerah banyak masyarakat yang mengabaikan daun kelor, bahkan di anggap tanaman biasa saja. Alih-alih malah dipakai untuk buang susuk atau jimat atau ilmu.

Padahal sejak dulu orang Afrika sudah memanfaatkan daun kelor sebagai bahan makanan sumber zat gizi. Bahkan daun kelor mendapat julukan “Mother’s Best Friend” dan “Miracle Tree”. Organisasi kesehatan dunia (WHO) sejak tahun 1988 pun telah memperkenalkan daun kelor sebagai salah satu alternative bahan pangan untuk mengatasi masalah gizi.

Tidak usah risau harga daging dan tempe atau tahu naik, jadikan daun kelor sebagai penggantinya, selain murah, semua protein dan kalsium sudah tercakup lengkap di dalamnya.